Apa itu Human Error?
- Apakah organisasi Anda sudah memiliki budaya keselamatan yang cukup kuat untuk mencegah kesalahan manusia yang dapat berakibat fatal?
- Bagaimana cara meningkatkan kesadaran dan pelatihan untuk mengurangi kesalahan manusia yang menjadi penyebab utama kecelakaan kerja?
- Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk membangun budaya keselamatan yang proaktif di tempat kerja Anda?
- Mengapa kepemimpinan yang baik dan komunikasi terbuka sangat penting dalam mencegah kesalahan manusia di lingkungan kerja?
- Apakah Anda tahu bahwa 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia? Bagaimana organisasi Anda dapat mengubah angka ini?
Pendahuluan
Budaya keselamatan yang kuat dapat menekan kesalahan manusia. Kesalahan manusia menjadi penyebab utama kecelakaan jika tidak ada komitmen, pelatihan, dan pengawasan yang memadai.
Data dan temuan
menunjukkan bahwa 80% kecelakaan kerja di negara ini disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kelalaian, pelanggaran prosedur operasional standar (SOP), dan penggunaan APD yang tidak sesuai, menurut Safety Sign Indonesia.id. Antara tahun 2016 dan 2018, kesalahan manusia menyumbang 96,03% kecelakaan kerja di PT PLN (Persero). Pelanggaran APD dan SOP ETD UGM adalah faktor utama.
Studi Kasus
Studi yang dilakukan di industri MRO PT GMF AeroAsia menunjukkan bahwa kesalahan manusia dan insiden kerja PMC disebabkan oleh perilaku keselamatan yang buruk, termasuk komunikasi dan leadership yang buruk.
Seringkali, ketidaktahuan adalah penyebab analisis kesalahan manusia, bukan ketidaktahuan:
- Minim pelatihan dan monitoring SOP
- Sistem pelaporan insiden yang gagal
- Tidak ada kepemimpinan yang mendorong perilaku aman.
- Implikasi kebijakan untuk mengurangi kesalahan manusia:
- Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
- Monitoring dan evaluasi prosedur prosedur standar (SOP) dan penggunaan APD
- Komunikasi terbuka dua arah
- Sistem pelaporan tanpa sanksi (hanya budaya)
Penyebab Kesalahan Manusia
Kesalahan manusia dapat dicegah jika budaya keselamatan menjadi dasar operasi organisasi. Fokus pada pelatihan, sistem pengawasan, dan arahan bukan hanya mengurangi tingkat kesalahan manusia, tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja dan tingkat keselamatan jiwa.
Referensi Ilmiah
- Isafety Magazine & Pelindo Makassar (2025): human error 80% penyebab kecelakaan kerja
- Medium
- Tesis UGM (2020): human error 96% penyebab kecelakaan kerja di PT PLN Persero
- ETD UGM
- Noor Adi et al. (2021): pengaruh safety climate & kebiasaan kerja terhadap keselamatan di GMF AeroAsia