Apa itu Key Risk Indicator (KRI)?
- Bagaimana cara mendeteksi risiko sebelum jadi masalah besar? Jawabannya: KRI!
- Key Risk Indicator bisa jadi alat vital yang sering diabaikan perusahaan.
- KRI bukan hanya soal angka—tapi tentang menyelamatkan bisnis Anda dari krisis.
- Mau tahu mengapa reputasi perusahaan bisa rusak tanpa disadari? Cek indikator risikonya!
- Dengan KRI yang tepat, Anda bisa mengambil keputusan berbasis sinyal, bukan asumsi.
Fungsi utama KRI
- Untuk memberikan peringatan dini terhadap risiko yang mungkin terjadi.
- Menjadi lebih mudah untuk memantau tren risiko secara berkala
- Membantu pengambilan keputusan berbasis risiko manajemen
- Meningkatkan kinerja sistem kontrol internal dan manajemen risiko
Karakteristik KRI yang Baik
- Relevan: terkait dengan risiko utama organisasi
- Terdeteksi lebih awal: terlihat sebelum terjadi
- Kuantitatif: dapat diukur dan dibandingkan secara historis.
- Fleksibel: dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis
- Data yang tersedia: dapat dikumpulkan dengan mudah dan dipantau secara rutin
Contoh KRI Operasional dan Keuangan
Kri Operasional:
- Jumlah insiden yang berkaitan dengan keselamatan kerja
- Jumlah keluhan yang diajukan oleh pelanggan
- Risiko gangguan sistem IT
Keuangan KRI:
- Menurunkan aliran kas operasi
- Rata-rata utang dibandingkan dengan ekuitas meningkat.
- Penundaan pembayaran piutang
Contoh KRI Risiko Reputasi dan SDM
Kri Reputasi:
- Semakin banyak komentar negatif di media sosial
- Lorong pemberitaan negatif di internet
- Menurunkan tingkat kepuasan konsumen
KRI SDM:
- Tingkat turnover karyawan lebih tinggi
- Jumlah pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan
- kurangnya nilai penilaian kinerja
Implementasi KRI dalam Organisasi
- KRI Harus langsung terkait dengan profil risiko organisasi.
- KRI dievaluasi secara berkala.
- Tindakan mitigasi dibuat berdasarkan hasil pemantauan.
- Dalam rangka pengawasan risiko, KRI dilaporkan ke manajemen.