Apa itu Total Risk Management (TRM)?
-
Risiko tak hanya di satu sisi —TRM menyatukan semua lini untuk perlindungan menyeluruh.
-
Keputusan berbasis risiko = langkah strategis, bukan spekulasi.
-
TRM bukan alat, tapi budaya organisasi yang membentuk ketahanan jangka panjang.
-
Reputasi, aset, dan keberlanjutan bisnis Anda terlalu berharga untuk dikelola seadanya.
-
Waktunya beralih dari manajemen risiko konvensional ke strategi TRM yang terintegrasi.
Apa itu Manajemen Risiko Total (TRM)?
TRM adalah pendekatan manajemen risiko yang menyeluruh yang menangani semua jenis risiko di seluruh area organisasi. Metode ini sekarang terintegrasi ke dalam strategi, proses, dan budaya organisasi, daripada hanya berfokus pada satu aspek. TRM memastikan bahwa risiko diidentifikasi lebih awal, dinilai secara menyeluruh, dan dikelola secara berkelanjutan untuk membantu perusahaan mencapai tujuan mereka.
TUJUAN TOTAL RISK MANAGEMENT
Tujuan utama TRM adalah untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap aset, proses, dan reputasi organisasi. TRM membantu organisasi membuat keputusan berbasis risiko yang lebih akurat dan strategis. Selain itu, TRM bertujuan untuk memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang serta meningkatkan efisiensi operasional dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Komponen Total Risk Management
Pertama, risiko harus diidentifikasi dari seluruh operasi dan kegiatan organisasi.
Kedua, penilaian risiko dilakukan untuk mengetahui tingkat kemungkinan dan efeknya.
Ketiga, organisasi membuat rencana untuk mengurangi, mengurangi, memindahkan, atau menerima risiko.
Keempat, proses pengendalian dipantau dan diperiksa secara rutin.
Kelima, pihak yang relevan untuk pengambilan keputusan menerima semua informasi risiko.
Jenis Risiko dalam TRM
Berbagai kategori risiko dimasukkan ke dalam TRM, seperti:
- Risiko strategis antara lain perubahan kebijakan, persaingan, dan kemajuan teknologi.
- Risiko operasional meliputi gangguan proses, kesalahan manusia, dan kerusakan sistem.
- Risiko keuangan meliputi fluktuasi mata uang, kredit macet, likuiditas, dan tingkat likuiditas.
- Risiko kepatuhan meliputi pelanggaran hukum dan ketidakpatuhan terhadap peraturan.
- Risiko reputasi termasuk masalah publik, ketidakpuasan pelanggan, dan krisis media. Sistem yang saling berhubungan menangani semua bahaya ini.
Perbedaan antara TRM dan manajemen risiko konvensional
TRM lebih strategis dan menyeluruh, sementara TRM cenderung lebih terbatas dan reaktif. Dalam TRM, semua unit kerja terlibat aktif dalam proses pengelolaan risiko. THRM menegaskan bahwa budaya sadar risiko dan pengambilan keputusan berbasis risiko harus ada di semua tingkat organisasi.
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN TRM
Keberhasilan TRM sangat bergantung pada dukungan manajemen puncak serta partisipasi seluruh karyawan. Selain itu, sistem informasi risiko yang akurat dan dapat diakses diperlukan.Organisasi harus rutin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam manajemen risiko. Untuk mencapai peningkatan berkelanjutan, TRM harus dimasukkan ke dalam perencanaan strategis dan operasional serta ditinjau secara berkala.