Apa itu Perceived Risk

 

Mengapa dua orang bisa menghadapi risiko yang sama, tapi hanya satu yang merasa takut?"
Itulah yang disebut Perceived Risk—risiko yang dirasakan berbeda dari risiko sebenarnya. Pahami bagaimana persepsi ini memengaruhi keputusan!

elangganmu tidak selalu takut pada produkmu… tapi pada apa yang mereka bayangkan bisa terjadi setelah membelinya!
Inilah kekuatan Perceived Risk dalam dunia pemasaran dan pengambilan keputusan.

Bukan hanya risiko nyata yang perlu dikelola—tapi juga persepsi karyawan terhadap risiko itu sendiri!
Pelajari konsep Perceived Risk dan bagaimana ia menentukan budaya keselamatan kerja.

 

Definisi Perceived Risk 


Perceived risk adalah ketidakpastian yang dirasakan konsumen mengenai potensi kerugian saat bertransaksi.
Menurut Naiyi (2004), ini jadi faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian, apalagi di dunia digital.

1. Financial Risk


Kekhawatiran konsumen akan kehilangan uang, baik karena harga terlalu tinggi atau takut tertipu.
Misalnya: “Takut barangnya nggak sepadan sama harganya.”

2. Delivery & Product Risk


Takut barang tidak sampai atau tidak sesuai ekspektasi.
Contoh: Salah ukuran, cacat, atau beda dari foto!

3. Privacy & Fraud Risk


Konsumen waspada terhadap pencurian data pribadi dan penipuan.
Contoh: Takut datanya disalahgunakan atau jadi korban phishing.

4. Time, Process & Info Risk


Konsumen merasa prosesnya ribet, lama, atau kurang informasi.
Contoh: “Aduh, ribet banget checkout-nya…,” atau, “Review-nya minim, jadi ragu…